Indonesia memulai AFF 2022 dengan kemenangan 2-1 atas Kamboja di laga Grup A, kemarin malam. Keunggulan sekaligus tiga poin tentu patut disyukuri, tapi tidak dengan cara meraihnya atau jalan ceritanya. Meski begitu, bagi saya, skor 2-1 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, itu tidaklah mengherankan. Kenapa?
Pertama, timnas Indonesia hampir tak pernah main apik jika melihat dari sudut teknis dan pakem sepak bola yang lazim. Bahkan di laga kemarin malam, justru Kamboja yang mampu bermain dengan pakem lazim. Pakem itu maksudnya adalah bagaimana kolektivitas tim, bangunan zonal, rest defence, transisi dari bertahan ke menyerang dan sebaliknya, serta kemampuan dasar yang memadai. Saya tak menghitung persis, tapi sependek ingatan hanya sedikit kesalahan operan dari anak-anak asuhan Ryu Hirose. Indonesia? Kita semua tahu bagaimana kualitas operan para pemain secara keseluruhan. Bahkan gol balasan Kamboja semalam juga secara tak langsung dipicu oleh umpan blunder pemain Indonesia di daerah pertahanan. Indonesia juga “punya label” menang dengan cara jelek (ugly win) selama ini. Itu sebabnya tim Garuda selama ini bisa menang dengan banyak gol atas Kamboja, Laos, Flipina, atau Myanmar, tapi selalu kalah atau draw dari Thailand dan Vietnam.
Continue reading “Indonesia vs Kamboja, 2-1 Tidak Mengherankan”