Anfield bukan lagi hanya mimpi

Sepakbola punya banyak arti. Dia bisa menjadi aktivitas olahraga, prestasi, kultur, dan industri.

Belakangan,  masuk pula diskursus ilmiah teknologi, kesehatan/medis, matematika, statistik, dan psikologi.

Dia menjadi sebuah lingkup bisnis bernilai jutaan dolar AS. Dari segi tontonan, gaji pemain-pelatih, sponsor, pendapatan tiket, pendapatan hak siar, uang tampil (match fee), uang prestasi (prize money), dan showbiz.

Tapi itu semua tetap tak bisa menggusur dominasi passion. Hanya passion yang mampu menggerakan seluruh kegiatan dalam sepakbola. Dialah nafas sesungguhnya sepakbola. Itulah yang diungkapkan oleh bekas pemain Arsenal dan eks pelatih Tottenham Hotspur, George Graham, beberapa tahun silam.

Berkat passion, jangan heran penggemar sepakbola di Indonesia bisa dengan fasih menyanyikan hymne klub-klub yang jaraknya ribuan kilometer dari sini. Pendukung Liverpool di Indonesia pun dengan fasih mampu menyanyikan lagu “kebangsaan” The Kop, “You’ll never walk alone”. Sepakbola seperti tak punya jarak dan batas. Itu sebabnya tidak sedikit pula penggemar yang rela menempuh jarak jauh dan mengeluarkan biaya besar hanya untuk melihat tim favoritnya bertanding secara langsung.

Tapi karena passion pula, ada yang mampu berangkat menyaksikan timnya secara langsung dengan gratis. Misalnya, dengan melihat apa yang dilakukan Standard Chartered. Bank populer dari Timur , yang merupakan sponsor jersey Liverpool, ini ingin memberangkatkan penggemar The Reds dari Indonesia ke Stadion Anfield secara gratis. Bahkan untuk mewujudkannya hanya dibutuhkan waktu maksimal 90 detik! (90secondstoAnfield)!

Ya, bukan 90 menit! Anda tak perlu menguras tenaga layaknya pemain idola. Anda hanya perlu menunjukkan passion diri terhadap sepakbola hanya dalam waktu 90 detik. Anda hanya perlu beratraksi dengan bola, menyanyikan mars atau lagu favorit pembakar semangat bersama para kawan, menari layaknya sang juara, mungkin melakukan deklamasi dengan puisi untuk menunjukkan kecintaan pada klub favorit, atau apapun yang bisa menggambarkan passion diri pada sepakbola.

Rekamlah aksi Anda itu ke dalam video, unggah (upload) video itu ke laman resmi kontes StandardChartereddanLiverpool ini, serta sebarkan ke seluruh teman agar mendapatkan vote. Video singkat Anda juga akan dinilai oleh kapten Steven Gerrard. Teman Anda yang menyumbangkan suaranya (voters) bisa mendapatkan jersey bertanda tangan Gerrard atau pemain Liverpool lainnya.

Anda yang terbukti memiliki passion terbaik, Anda layak mewujudkan rmimpi untuk berada di “kuil” keramat Anfield dan ikut menyanyikan hymne “You’ll never walk alone” bersama lebih dari 45 ribu masyarakat Mersyside.

Tapi bukan hanya itu. Anda bukan hanya akan menonton bintang-bintang favorit di Anfield. Anda juga berkesempatan menyaksikan latihan mereka di Melwood, Merseyside, dan ikut dilatih oleh para legenda Liverpool seperti Ian Rush atau Gerrard. Bahkan Anda juga akan berada di dalam lapangan Anfield untuk menendang penalti di depan The Kop, di bawah tatapan lebih dari 45 ribu pasang mata penonton.

Rasanya, tak ada yang lebih merinding dari ini. Berada di Anfield, menonton Liverpool kesayangan main secara langsung, menemui mereka di markas latihan, dan dilatih oleh nama-nama besar tim tenar Inggris tersebut. Bahkan menuliskan ini pun sudah menggetarkan hati.

Jadi, beratkah menghabiskan waktu selama satu setengah menit untuk beraksi menunjukkan passion sepakbola agar kemudian selama lebih dari dua jam berada di Liverpool bersama tim kesayangan. Rasanya, ini terlalu mewah untuk dilewatkan. Apalagi lewat dari 3 Mei 2013 saat kontes ini ditutup. Saatnya Anda menunjukkan bukti sebagai pendukung berat Liverpool.

You’ll never walk alone, lads

4 thoughts on “Anfield bukan lagi hanya mimpi

  1. salam YNWA..

    tumben update blog mas…kirain udah lupa he..he..

    Ini karena ada titipan sih, tulisan saya lbh sering nongol di Yahoo! Indonesia 😀 – Hedi

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.